inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Minggu, 20 Oktober 2013
14 Zulhijjah
: senja temaram dicecar perca kabut turun lengking muadzin menderap awali maghrib kesekian
aku masih menanti purnamalam malu-malu mengintip di ufuk timur
cuma sekedar ingin menanyakan memastikan.. agar ia tak ingkar menemuiku nanti malam memandikanku dengan riap sinarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar