by Efvhan Fajrullah on Wednesday, March 31, 2010 at 5:29am
setiap sekali penjara batin terbuka
aku menangisi kematian malam
untuk setiap manis-pahit rindu
yang mungkin bukan terbit buatku
- seperti guilontin...-
rindu mencabikku dengan ramahnya
padang sepi menadahi darahku
menjadi sungai merah
Kau tak bergeming
dengan angkuh
melayari sungai darahku
sembari dendangkan lagu
lagu kematianku.
aku menangisi kematian malam
untuk setiap manis-pahit rindu
yang mungkin bukan terbit buatku
- seperti guilontin...-
rindu mencabikku dengan ramahnya
padang sepi menadahi darahku
menjadi sungai merah
Kau tak bergeming
dengan angkuh
melayari sungai darahku
sembari dendangkan lagu
lagu kematianku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar